tp m3
1. Penjelasan kondisi [Kembali]
Kondisi 3: Buatlah sebuah rangkaian Inverting Amplifier dengan Rf = 200k dan Rin = 10k, hitung Vout dan jelaskan bentuk gelombang input dan output pada osiloskop
Rangkaian Inverting amplifier merupakan salah satu jenis konfigurasi penguat dengan op-amp (operational amplifier). Pada rangkaian ini, sinyal masukan diberikan melalui sebuah resistor yang terhubung ke terminal inverting (−) op-amp, sedangkan terminal non-inverting (+) dihubungkan ke ground. Disebut inverting karena tegangan keluarannya memiliki fase yang berlawanan (180°) terhadap tegangan masukannya.
Dua komponen resistor utama dalam rangkaian ini adalah Rin (resistor input) dan Rf (resistor feedback). Rin berperan sebagai jalur bagi sinyal input menuju op-amp, sedangkan Rf menghubungkan output kembali ke input. Nilai dari Rf inilah yang menentukan besar kecilnya penguatan sinyal input.
Rumus Vout :
Saat diamati di osiloskop, bentuk gelombang input akan muncul dengan amplitudo kecil (misalnya sinus atau kotak), sementara output akan muncul dengan amplitudo lebih besar sesuai hasil perhitungan, tetapi posisinya terbalik: puncak input positif menjadi output negatif, begitu pula sebaliknya. Jika input sinus maka output sinus juga, hanya saja terbalik dan diperbesar; jika input kotak maka output juga kotak dengan polaritas terbalik. Jika hasil perhitungan Vout melebihi tegangan suplai op-amp, maka di layar osiloskop akan terlihat clipping atau pemotongan puncak gelombang.2. Prinsip Kerja Kondisi [Kembali]
Rangkaian ini bekerja dengan cara memberikan sinyal masukan (Vin) ke terminal inverting (–) op-amp melalui sebuah resistor yang disebut Rin. Pada saat yang sama, terminal non-inverting (+) dihubungkan langsung ke ground sehingga tegangannya bernilai nol volt. Agar sistem dapat membentuk penguatan inverting, sebuah resistor umpan balik (Rf) dipasang dari output op-amp kembali ke terminal inverting (–).
Dalam konfigurasi ini, prinsip dasar op-amp berlaku, yaitu perangkat akan berusaha menjaga agar tegangan pada kedua inputnya sama besar. Karena terminal (+) sudah dihubungkan ke ground, maka op-amp akan mengatur dirinya sehingga tegangan pada terminal (–) juga berada pada nol volt (konsep virtual ground).
Selanjutnya, arus yang ditimbulkan oleh tegangan masukan Vin akan mengalir melalui resistor Rin menuju terminal inverting (–). Namun, arus ini tidak dapat masuk ke dalam op-amp karena impedansi input op-amp sangat tinggi sehingga dianggap sebagai rangkaian terbuka. Akibatnya, arus yang melewati Rin seluruhnya akan diteruskan melalui resistor Rf menuju output.
Dengan kondisi seperti ini, hubungan antara tegangan masukan dan keluaran dapat ditentukan menggunakan hukum Ohm pada kedua resistor tersebut. Dari analisis tersebut, diperoleh persamaan yang menunjukkan kaitan antara Vin, Vout, Rin, dan Rf, yang sekaligus menjelaskan mekanisme penguatan pada rangkaian inverting amplifier
3. Rangkaian Kondisi [Kembali]
Komentar
Posting Komentar