Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2025

tp m3

Gambar
[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Penjelasan Kondisi 2. Prinsip Kerja Kondisi 3. Rangkaian Kondisi 4. Video Penjelasan Kondisi 5. Tugas Pendahuluan (Soft File)   1. Penjelasan kondisi  [Kembali] Kondisi 3: Buatlah sebuah rangkaian Inverting Amplifier dengan Rf = 200k dan Rin = 10k, hitung Vout dan jelaskan bentuk gelombang input dan output pada osiloskop Rangkaian Inverting amplifier merupakan salah satu jenis konfigurasi penguat dengan op-amp (operational amplifier). Pada rangkaian ini, sinyal masukan diberikan melalui sebuah resistor yang terhubung ke terminal inverting (−) op-amp, sedangkan terminal non-inverting (+) dihubungkan ke ground. Disebut inverting karena tegangan keluarannya memiliki fase yang berlawanan (180°) terhadap tegangan masukannya. Dua komponen resistor utama dalam rangkaian ini adalah Rin (resistor input) dan Rf (resistor feedback). Rin berperan sebagai jalur bagi sinyal input menuju op-amp, sedangkan Rf menghubungkan outp...

modul 3 ec

Gambar
[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI 1. Pendahuluan 2. Tujuan 3. Alat dan Bahan 4. Dasar Teori 5. Percobaan Percobaan ... 1. Tugas Pendahuluan 2. Laporan Akhir MODUL 3 OPERATIONAL AMPLIFIER DAN FILTER 1. Pendahuluan [Kembali] Operational Amplifier (Op-Amp) merupakan salah satu komponen aktif paling penting dalam elektronika analog. Op-Amp berfungsi sebagai penguat tegangan dengan karakteristik ideal, yaitu impedansi input sangat tinggi, impedansi output rendah, serta penguatan (gain) yang besar. Karena sifat ini, Op-Amp banyak digunakan dalam berbagai rangkaian, antara lain sebagai penguat, komparator, osilator, integrator, diferensiator, maupun filter aktif. Salah satu aplikasi Op-Amp yang umum dipelajari adalah adder atau rangkaian penjumlah. Adder terbagi menjadi dua jenis, yaitu inverting adder dan non-inverting adder. Pada konfigurasi inverting, beberapa sinyal input dijumlahkan melalui resistor ke terminal inverting (−) sehingga menghasilkan keluar...